Sekelumit
cerita mengenai Ta’aruf Qur’ani. Ta’aruf Qur’ani adalah rangkaian acara HTQ
(Hai’at Tahfidzil Qur’an) UIN-Maliki Malang pada mahasiswa/i mengikuti dan
mempelajari serta memperdalam tentang al-qur’an.
Acara
yang dilaksanakan selama 3hari ini banyak memiliki dan mempengaruhi para
mahasiswa baik para pemula penghafal al-qur’an maupun yang sudah hafal.
Beberapa materi yang telah saya catat dan rangkum adlah sebagai berikut:
1. MENGENAI
MITOS PENGHAFAL AL-QUR’AN
A.
Menghafal banyak godaannya? Itu
hanya tergantung orangnya sendiri menyikapi godaan tersebut
B.
Jangan menghafal, kalau lupa
dosanya besar? Setahun/sebulan tidak nderes baru dosa. Hafal 30 juz itu
tidak lupa, namun sejumput-sejumput itu yang bikin lupa
C.
Menghafal butuh waktu lama?
Tergantung konsistensi dalam menyetor hafalan
D.
Menghafal buat pikiran tumpul?
Malah banyak orang hafal dikalangan mahasiswa malah jadi mahasiswa terbaik
E.
Malas Bekerja? Malah semangat
dalam bekerja karena senang dan mengerjakan suatu hal dengan terus menghafal
setiap dalam keadaan apapun
F.
Bacaannya tidak tartil?
Kebnyakan seperti itu, namun tidak semua seperti itu karena hafidz qur-an itu
tidak cepat, namun tartil, rata-rata
G.
Menjaga hafalan lebih berat
daripada menghafal awal dulu? Ya tetep harus nderes
H.
Sebelum hafalan izin orangtua/guru?
Tidak harus kok.
I.
Hafidz layak dihormati? Tidak
perlu dihormati malah Allah yang bikin orang lain bisa menghormatinya dengan
izin Allah.
SECARA
UMUM YAKNI : SESUATU YANG BAIK ITU TIDAK PERLU MEMINTA IZIN. DAN INSYAALLAH
SETIAP KEBAIKAN AKAN DIBERI KEMUDAHAN JIKA KITA BERSUNGGUH-SUNGGUH.
2. AMALAN
SECARA UMUM
A.
Sholat Jamaah
B.
Muraja’ah (mengulang hafalan
yang telah disetorkan kepada hafidz qur’an)
C.
Istiqomah
D.
Shalat ditengah malam (bacaan
suratnya adalah yang telah dihafalkan atau baru saja dihafalkan).
3. AL-QUR’AN
DAN PROBLEMATIKA KEHIDUPAN
Kuatkan
tekad bulatkan niat. Man jadda wajada, innamal a’malu binniyati.
-
Kuatnya tekad
-
Jangan terlalu santai dalam
hidup
-
Bangkit menggantikan kesuksesan
orangtua bahkan lebih,. Skill bagus, jangan ngandalkan warisan
-
Belajar jangan cabang-cabang
pikirkan 1 hal.
Manusia
akan menjadi mahal apabila memiliki 2, yakni : Ilmu dan mulya karena ilmu.
Intinya
dalam problematika adalah :
-
Belajar sungguh-sungguh
-
Jangan pacaran
-
Sholat dijaga
-
Akhlaq dijaga
-
Jadilah orang pandai, jagalah akhlaq
-
Istiqomah dalam hal apapun
untuk mencapai impian
-
Niat Tahfidzil Qur’an, resiko
pasti ada, jadi tetap terus melangkah dalam menghafal al-qur’an
-
Target hafalan tergantung
individu dengan pertimbangan waktu dan kemampuan masing-masing
4. BEBERAPA
PERTANYAAN‼‼
·
Hafalan dari ponsel?
Boleh
dari ponsel, kalau bisa mushaf madinah, ada suaranya agar bila malas bisa
didengarkan
·
Hafidz ucapannya tidak enak?
Jangan
dikaitkan dengan Al-Qur’an hafalannya, namun lebih karena watak dan ketidak
inginan berubah
·
Yang dihafalkan harus
diamalkan?
Semua
wajib mengamalkan, meskipun sedikit-sedikit. Tidak harus yang dihafalkan harus
diamalkan, dan juga setiap muslim baik yang menghafal maupun tidak menghafal
wajib mengamalkannya.
·
Mengatur kondisi agar semangat
naik terus?
Bertemanlah
kepada orang yang menghafal al-qur’an, memilih teman tidak apa2. HP masukkan
aplikasi penyemangat, artikel2 penyemangat atau tentang al-qur’an dsb.