Jumat, 17 Februari 2012

Hanya Sekejap

Cerita Iseng dari pengalaman seorang santri Sunan ampel Jombang anak Smansa Joe....

Berawal dari kegiatan pondok kami. Acara tahunan yang diselenggarakan diantaranya adalah ziaroh wali 9, ya setiap tahun pasti ada n selalu bikin almamater tapi bukan jas karena dianggapnya terlalu formal. Awalnya adlah dengan penamaan angkatan kami nih, agar dikenal lah oleh semua angkatan bukan di Tanya loe angkatan berapa? Jawabnya malah 2009 kalo gak salah. Tapi sunan Ampel beda, jadi kalau di Tanya angkatan berapa? ELSTANSA. Yah itulah julukan yang kami sandang dri per tanggal 14an april lah… heheh waktunya ngawur tuh. Desain

Desain yang kami inginkan adalah Jaket semi jas, namun perselisihan kemana- mana. Akhirnya kami memutuskan desain jaket simple namun bagus. Jogjakarta, adalah yang kami sebut-sebut dari awal penjajahan hehehehe daerah sana yang sekiranya waktu itulah salah satu dari kami yang percaya dengan desain, hasil dll tentang konveksi jaket. Kami meluncurkan desain via email. Kami dan konvektor setuju lah akan desain harga miring dsb. Akhirnya sudah deal tinggal pesan dan go on the Jogjakarta untuk memastikan benar2 tak di tipu kami.

Perjalanan kami mulai dari Stasiun Jombang. Namun, kami memutuskan untuk pergi dengan nggandol, sedikit penjelasan nggandol adalah suatu proses ketidak punyaan uang dari santri/ preman dan memutuskan untuk menunut trek atau pick up, atau apalah. Per-empatan dari Tugu Adipura Jombang, sebelahnya Metafisika Ma’rifat Billah disana kami menunggu banyak trek buat di hadang. Posisi yang tak sebegitu bagus, banyak juga yang ingin nggandol, namun dari kalangan preman. Mereka ingin pergi, namun kami memutuskan untuk tidak bersmama mereka lah, ngapain juga?? Gak level tau… hehehe… Ya penampilan kota, saku penuh uang, banyak bawa bekal, hape juga, wes gak ndesoan blas, itulah kami. Menghabiskan waktu liburan bukan dengan hura2 tapi mencari pengalaman.

Detik menggandol pun tiba kami langsung bersiap. 1…2….3… hap, kami loncat bak bajing loncat. Heh ternyata treknya cuman mau turun deket2 sini saja. Akhirnya kami turun, cari2 lagi. Eh dah mau malah di tawari ikut sampai mana?? Langsung bilang mau ke Jogja. Gila?? Itulah kami 4 orang wajah kota namun nggandol, gak banget lah. Setelah dapat 1 trek kami turun di perempatan kertosono. Disana hampir 3hr 3mlm tersungkur lapar tak mau membuang banyak uang kami menghemat panas menyengat sampai kedalam usus kami. Alhamdulillah rasa syukur pertama kami limpahkan namun apa? Treknya malah gak mau di gandoli, cari2 eh ada tuh yang lmyan enk masio gak besar tetep mau, malah di turunin di daerah Madiun. Asyik….. lho2 eh bentar dulu nih mobil brundul kok jalannya pelan banget tengunya Pak Misk*n penjaga musholla SMANSA JOE kalah pelan nih. Hm.. kagak apa-apa deh yang penting ke Madiun.

Sesampai di Madiun kami ternyata ssadar terlalu jauh, jalannya ada yang salah di salah satu perempatan tadi. Oke lah kami trun dan putar balik, gila…. Hampir 2 jam gak dapet, eh dapet juga trek yang mau putar balik. Lho koq menggok? Wah supirnya mau makan… ya kami menunggu dan memakan seadanya bekal, agar nantinya di Jogja gak plonga-plongo. Banyak bawa oleh2. Lha noch kenapa belok padahal masih jauh? Akhirnya kami min ta turun dan cari lagi. Kami teriak2 lha kok depannya trek ada bis RESTU. Mereka piker kami pelancong yang mau ke arah Surabaya. Setelah kami lari dan mengejar, pintu dari bis tiba2 bukak. Eh ternyata bukannya kami naik bis, lha kok malah naik trek. Pasti supir bisnya marah2, n blang dalam hatinya amit2 rek… penampilan bagus kok nggandol, jangan sampai anakku nanti kayak gitu dech ampun deh.. hehehehe…

Sampai di pertigaan yang dimaksud kami menunggu, ternyata hal an eh kami temukan. Pada rambu lalu lintas yang kami ada di situ ada 5an petugas kepolisian yang mencegat para pengendara bermotor lho… syaratnya adalah bukan yg gak bawa helm atau sim, malah yang lurus ketika rambu lalu lintas menyala merah buat pengendara yang jalan lurus. Aneh?? Kenapa polisi bisa tahu bahwa rambu2nya tiba2 merah buat yg lurus jalan terus ya…. Benar saja banyak yang ingin jadi polisi… yang kami lihat hampir dari 10 pengendara 8 diantaranya kena, ya jelas per pengendara adalah 20rb – 50rb bayaran PNS lebih sedikit dari polisi ternyata lha kerjanya gitu seh.

Setelah lihat kejadian tersebut kami menunggu rambu-rambu nyala merah dan menghadang truk buat ke Jogja. Setelah hampir 1jam an kami hampir putus asa kami tak sampai Jogja, malah akan ke Jogja naik bis atau pulang lagi ke Jombang. Akhirnya ada trek nyentrik jaman dulu namun masih sip mesinnya. Kami bertanya pada sang supir akhirnya kami diperbolehkan malah truknya mau ke Solo/ Karanganyar salah satu dari kami paham daerah sana. Akhirnya kami langsung naik, di tengah2 perjalanan yang panas dan mengenakkan kami berhenti dan ternyata si supir nih turun, kami bingung. Eh kami Tanya malah di jawab mau sholat, wah tepat banget ya kita yang haus akan ibadah dah gak percaya dapet trek muslim. Hehehe terang saja kami langsung ikut jamaah dengan si Supir, malah anehnya lagi beliau menjamak n mengqodho’ sholat. Wah jarang- jarang supir kayak gini nih. Alhamdulillah deh pokoknya.. menyenangkan nih perjalanan. Setelah usai sholat kami naik lagi n sesampai di pertigaan dari Karanganyar kami di turunkan. Kami mamang nih gimana nanti sholatnya sudah maghrib. Eh ada warung juga kami lapar, namun kami menahan semuanya yang penting sampai dulu ke Jogja baru deh kita bisa segalanya.

Setelah dapet trek lagi yang kami tanya mau ke daerah Jogja ke kotanya malahan akhirnya kami metuskan langsung naik deh. Eh di tengah2 perjalanan lagi2 turun supirnya di Pom Bensin namun tidak ngisi solar, kok malah di musholanya pom bensin. Eh ditawari katanya mau sholat dulu, ya langsung kita seneng saja n langsung sholat namun sepertinya orang asli Jogja kami menjamak dan mengqodho’ sholat sendiri ber-empat deh. Setelah sholat, kami di tanyai mau kemana turunnya terang langsung bilang saja ke Malioboro mau jalan2 dulu. Sesampai disana kami langsung cari makan. Sampai di Malioboro kami makan dulu di “angkringan” ya tempat dimana jual makan dan minum murah sejenis dan masih bersaudara dengan warung gitu. Kami makan dengan lahap n mengeluarkan semua makanan yang dibawa dari rumah, dengan pesan minuman hangat tuk hangatkan badan kami karena perjalanan jauh tadi. Rame banget deh kota pendidikan ini. Benar saja tidak hanya ada teman2 mahasiswa yang lagi diskusi malah banyak yang hanya kumpul n ngobrol disana ada juga pengamen yang klasik menyanyikan tentang kehidupan di Jogja.

Pakaian yang minim (astagfirulloh) hingga yang klombor2 kami temui disana. Setelah semua usai makan dan minum kami langsung menelpon guru/ustadz kami yang tinggal disana. Kami disuruh naik len atau becak atau busway ke daerah yang dimaksud. Wah gak level banget kami naek gituan, ilmu penggandolan tetep kami pegang demi kehematan anak pondok kan? Akhirnya kami menggandol di kota Jogja. 3kali trek hanya 3 kali perempatan. Wah waktu sudah menunjukkan jam 9an wah trek terakhir juga sudah gak bersahabat, mereka menurunkan kami ditengah2 jalan gak di perempatan. Kita langsung menelpon guru kami yang di Jogja karena kami sudah capek nggandol, sudah malem juga, sempet da salah kontak ma beliau akhirnya ketemu juga kami dengan beliau. Kami tak langsung ikut, karena naek sepeda motor ya kami bergantian 2 orang 2orang, kami kira langsung ke tempat yang dituju, ternyata malah di turunkan dulu di perempatan baru di ulang lagi cara 1, karena takut ada polisi makanya guru kami menurunkan di perempatan yang biasanya ada polisi.

Sesampai di rumah kost2an beliau ternyata beliau tinggal sendirian disana. Beliau sangat senang dengan kedatangan kami karena beliau mengontrak rumah yang cukup buat 10an orang namun ditempati sendirian. Kami langsung cerita2 karena sudah lama tidak ketemu dan kami pun banyak bercanda danmaksud kedatangan kami adalah untuk memesan jaket almamater pondok sunan ampel. Kami langsung sholat dan tidur untuk tenaga kami besok agar kuat.

Huahhhh……. Alhamdulillah akhirnya udah subuh tiba. Sholat lah kami dan mandi pagi2 agar tau gimana rasanya udara Jogja di pagi hari. Sesudahnya kami langsung mau berangkat, eh koq ditawari makan, ya kami langsung mau saja. Pakai mejikom n lauknya beli di pasar desa sekitar. Setelah makan kami langsung bergantian 2orang 2orang untuk diantar di Jogja kota. Sesampai disana kami langsung menggandol lagi ya teknik ini harus tetep diterapkan hingga kami pulang nantinya. Sampai disalah satu kawasan kami mencari alamat yang dimaksud. Akhirnya kami sampai ditempat tersebut, konsultasi n memesan jaket kami lakukan selama hampir 20menitan. Sudah itu kami mapir beli es dulu karena capek. Sudah itu kami menggandol untuk cari suasana beda. Berjalan tanpa tujuan.

Kami naik transJogja. Ya nyaman gak kayak nggandol, beda banget lah uenak pokoknya. Sampai di stasiun Lempuyangan kami jalan kaki hingga puluhan kilometer tak lupa foto2 dulu. Sesampai di Jl. Malioboro kami hendak jalan2 namun kami sholat dulu karena waktu sudah dzuhur gak boleh dituda koq, orang pondokan eh. Hehehehe. Sesudah sholat kami bertemu dengan salah seorang parubaya yang ngakunya orang Jawa Barat. Tasikmalaya adalah dia yang membesarkannya, dia ingin bersenang-senang di Jogja, sudah ribuan kali ke tempat yang menyenangkan. Hari ini adalah hari menjelajahi kota Jogja. Kami diminta mengajaknya senang-senang kemana saja. Kami langsung meng-iyakan karena orangnya baik2. Wah seneng banget kami disana. Udah menghemat malah mau dibayari kemana kami pergi meskipun kami harus menyenangkan dia.

Kami ingin tau benteng di Jogja. Kami naek dokar katanya dia tak pernah naek dokar. Kami dibayari wah enak banget deh. Kalian akan seburuntung kami mugkin. Kami foto2 dulu. Udah itu kami foto2 lagi deh, ya kenang2an rek masak gak di abadikan. Sudah itu kami ditanya mau kemana lagi, kami berjalan menuju Mirota Batik. Pusat dari segala jenis oleh2 batik. Sudah memilih banyak oleh2 kami pergi ketempat berikutnya sebelumnya kami mampir dulu di Angkringan buat makan. Selanjutnya kami mau ke kraton. Kami jalan ribuan meter ke kraton di alun2 Jogja tepatnya, sampai disana kami jalan2 n lihat2 serta foto2 juga. Sebelumnya kami menunaikan ibadah sholat ashar dulu, sudah itu kami balik ke jalan Malioboro. Disana kami langsung ngobrol2 dulu enaknya ngapain bentar lagi, kami jalan2 dulu, si orang ini mengajak di salah satu tempat semacam game zone gitu, kami langsung masuk deh disitu. Habis tuh kami ditawari ikut dia buat masuk ke hotel, kami langsung kaget setengah mati kami harus Tanya dengan guru kami, kami disarankan buat gak ikut karena orang yang baru kami kenal ini berbahaya. Perang alot kami lanturkan hingga akhirnya dia meng-iyakan karena kami tak mau ikut dia ke hotel, pikiran kami ntar dia HOMO? Dia penjahat? Bilangnya gak, tapi nek iya gimana? Menghindari itu semua kami gak jadi ikut tapi mengajaknya buat jalan2 di kota Jogja ini.

Setelah debat hebat, kami langsung mau menuju mall Malioboro. Kami disana mampir di Gramedia buat nitipin tas coz tas kami besar seh. Lagsung setelah tas dititipin kami pergi tuk maen2 di game zone kata si orang nih kami jika udah bisa memenangkan hingga 1000 poin maka akan dapat kaos satu-satu dari orang itu. Karena dia ingin menghadiahkan ke pacarnya yang udah diputus terangnya, kamera yang kami bawa tak dititipkan di tas yang di Gramedia namun kami titipkan di tasnya. Hingga hampir maghrib, kami masih main. Astaghfirulloh, MasyaAllah, Innalillahi wa innailaihi raji’un, entah apa lagi kata2 yang keluar dari kami. Tiba2 ketika kami sedang asyik main n merasa capek, kami menyadari bahwa telah ditipu, dia HILANG? Membawa hape salah satu dari kami alasannya tadi buat ngubungi pacarnya, kamera yang buat kenang2an juga ada di tasnya? Wah dibawa kemana? Kami lagsung ke sumber suara, buat ngumumin, lapor ke petugas, malah petugas enetengnya jawab, wah ditipu sampean mas, wah petugas apaan ituh.

Loyo lemes, dahaga, gak kuat ngadek, wah gimana jadinya dengan kamera n hape yang di bawa orang idiot yang kami ibaratkan seperti itu. Untungnya kami tak ikut di hotel. Coba kami ikut, di HOMO? Di tinggal keluar, kami CheckOutnya suruh bayar? Wah masih mending, Atau kami dibunuh n diminta semua uangnya? Senang dari tadi tak dapat menghapuskan pengalaman ini. Bersenang2 sampek 10tahun tak kan menghapusnya, wah gimana nih, kami terus bingung, mungkin guru kami juga bingung karena kami bilangnya sebelum maghrib udah pulang, kok nih gak ngasih kabar. Moga2 ja beliau gak kaget atau giman. Kami mencari2 namun tetap gak da pastinya juga udah hilang pasti bukan orang Tasikmalaya yang dibilang, n hape yang dipinjam yang alesannya sms pacarnya ya mugkin buat sms temannya agar melancarkan tindakkan penipuan ini n pemerasan ini.

Kami dengan loyonya akhirnya jalan2. Namun dengan frustasi kayak gini kami akhirnya membeli oleh2 dari pada gak blas dapet musibah doank? Terang saja kami lagsung pergi jalan cari oleh2 deh. Sudah itu kami udah capek n muangkel maka kami pulang ke kost2annya guru kami. Yah menghemat lagi nggandol lagi, moga kami dapat yang cepet n ndang nyampek, hingga pukul 11an kami baru nyampek tepat di gang kostan guru kami tersebut. Kami loyo, kami dikira udah gak selamet guru kami udah mau melaporkan ke kepolisian jika sampek jam12an belum nyampek orang sekitar geger kami dapat musibah ini. Kami akhirnya tidur n mangkel dengan semua ini mungkin ini musibah karena kami telah apa2 dengan orang atau siapapun. Kami menyadari telah salah.

Keesokan harinya kami pulang tak dengan nggandol, karena ingin cepat pulang. Kami memutuskan naik seper saja, setelah melihat jadwalnya, kami paginya melihat2 keadaan n kami menunggu waktunya kereta, kami jalan2 dulu, ngopi2 dulu, makan2, sholat dulu. Masih terngiang kenangan PAHIT tersebut, semua jadi pelajaran buat kami semoga tak terulang lagi dikemudian waktu. Hingga kami akan pergi ke Jogja lagi akan kami hajar orang tersebut jika ketemu. Kami pulang dengan selamat dengan naek kereta hanya ada pengalaman sedikit menghibur dengan adanya kejadian yang sebelumnya. Dikereta kami bertemu dengan bencong yang Subhanallah hih gak banget. Ketika ngamen di tempat duduk kami, sontak saja kami di panggil dengan Wah ada brondong nih, ngamennya sih dikit, pegang2nya itu yang gak kuat satu diantara kami malah di colek hingga bagian paha atas, wah pada teriak wah gimana nih? Terus malah ditawari ditunggu ntar malem jam9an. Wahwahwah Naudzubillah….

…...Kenangan Tak ada duanya ada sedih ada senang…...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar