Sabtu, 06 Oktober 2012

Arsitektur dengan peninjauannya terhadap suatu hal


            Arsitektur dalam pandangan satu sisi maba UIN-Maliki Malang dalam berbagai matei yang telah di dapatkan dan sedikit pengetahuan dan penalaran akan sebuah arsitektur. Pada hakikatnya arsitektur memang menbangun, merancang. Namun dipikir lebih jauh ternyata orang yang termasuk dalam kategori perusak alam dengan halus adalah arsitek. Kenapa begitu? Sebut saja satu dulu lah karya arsitek. Perumahan, kenapa dengan perumahan? Karenaz perlu dipikir lebih lanjut, bahwa perumahan selalu memakan tempat lahan kosong atau-pun membeli lahan pertanian yang biasanya sebagai lahan untuk  bercocok tanam. Manusia membutuhkan alam untuk kehidupannya, padi tak akan bisa tumbuh dan mempunyai hasil baik dari lahan asli tanah bumi ini, namun dengan keadaan terus membangun perumahanm maka akn semakin kecil dan mungkin akan hilang dengan banyaknya arsitek2 pembangun perumahan tersebut.
            Merusak alam, y memang dikatakan perumahan yang ramah lingkungan yang ada tamannya, namun kesemuanya itu karena lahan banyak digunakan dan dibuat perumahan dengan sedikit lahan hijau, sebut perbandingan antara lahan awal adalah 100% lahan hijau, kemudian dibeli oleh seorang pengusaha untuk jadi perumahan, dan rencananya arsitek akan membangun 85% bangunan rumah dan 15% taman perumahan entah modelnya, hah?? 100% ke 15% bukankah penurunan yang sangat gila?? Ya mau bagaimana lagi? Tempat tinggal memang dibutuhkan, kebutuhan pangan dari alam uga dibutuhkan, maka sekarang haruslah dipikir kembali, membangun perumahan terus atau bagaimana? Membeli gedung2 atau lahan yang digunakan untuk kepentingan tak berguna bisa digunakan dengan membuat perumahan, dan perumahan bertingkat atau bagaimana, karena jika membuat perumahan terus maka setiap pembangunan akan menghabiskan 75% dari lahan hijau asalinya.
            Sekarang membicarakan tentang hotel, café dan mall. Ketiga elemen itu sangat dibutuhkan, namun jika peletakan dari bangunan2 tersebut salah bagaimana? Apa yang terjadi? Salah satu contoh adalah sebuah pusat perbelanjaan di daerah yang letaknya sangat strategis menurut si arsitek perancang bangunan, karena dekat dengan lembaga pendidikan, lembaga resmi, namun dampak yang dirasakan adalah banyak negatifnya, karena bangunan tersebut agaknya akan menjadi disalahgunakan contohnya bagi anak SMA, maka dia akan gunakan sebagai media refreshing bagi dia n tmen2nya, lalu?? Itu kesalahan pemerintah yang mengijinkan dibangunnya bangunan2 itu? Atau kesalahan arsitek kenapa tidak ditolak untuk merancang dan dirancangkan di daerah yang lebih jauh dari pendidikan, dan itu sebagai benar2 media refreshing. Jadi semua arsitek menurut saya adalah harus banyak belajar lingkungan yang akan diakibatkan atas bangunan yang dibuat atau dengan mengubah tempat pembangunan dan lainnya agar arsitek mampu menjadi arsitek yang tidak dholim.
            Arsitek yang tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya, maka akan menimbulkan celengan2 dosa, karena salah perancangan terhadap dampak bangunan tersebut. Setidaknya adalah sebuah penalaran tingkat tinggi dan pemmikiran yang kritis, jangan asal buat gni “ya aku ngerjain ini, urusan dampak terhadap lingkungan itu urusan yang merencanakan kenapa ditaruh dsni bangunan ini” itu namanya adalah mata duniawian, lha masalah gitu berarti arsitek adalah memikirkan uang dan kesalahan dan akibat dari kesalahan tidak mau ikut2, dsni tidak mau ikut2 tapi malaikat serba tahu Rokib n Atid selalu mencatat karena dia telah menyumbangkan tenaganya dalam pembangunan tersebut. BANGUN-LAH APA YANG INGIN KAMU BANGUN NAMUN PIKIR APA DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN KARENA LINGKUNGAN ADALAH SEGALANYA DARI SEBUAH BANGUNAN ITU SENDIRI (.pen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar