Minggu, 18 November 2012

Ta'aruf Qur'any X



Sekelumit cerita mengenai Ta’aruf Qur’ani. Ta’aruf Qur’ani adalah rangkaian acara HTQ (Hai’at Tahfidzil Qur’an) UIN-Maliki Malang pada mahasiswa/i mengikuti dan mempelajari serta memperdalam tentang al-qur’an.
Acara yang dilaksanakan selama 3hari ini banyak memiliki dan mempengaruhi para mahasiswa baik para pemula penghafal al-qur’an maupun yang sudah hafal. Beberapa materi yang telah saya catat dan rangkum adlah sebagai berikut:
1.      MENGENAI MITOS PENGHAFAL AL-QUR’AN
A.     Menghafal banyak godaannya? Itu hanya tergantung orangnya sendiri menyikapi godaan tersebut
B.     Jangan menghafal, kalau lupa dosanya besar? Setahun/sebulan tidak nderes baru dosa. Hafal 30 juz itu tidak lupa, namun sejumput-sejumput itu yang bikin lupa
C.     Menghafal butuh waktu lama? Tergantung konsistensi dalam menyetor hafalan
D.     Menghafal buat pikiran tumpul? Malah banyak orang hafal dikalangan mahasiswa malah jadi mahasiswa terbaik
E.      Malas Bekerja? Malah semangat dalam bekerja karena senang dan mengerjakan suatu hal dengan terus menghafal setiap dalam keadaan apapun
F.      Bacaannya tidak tartil? Kebnyakan seperti itu, namun tidak semua seperti itu karena hafidz qur-an itu tidak cepat, namun tartil, rata-rata
G.     Menjaga hafalan lebih berat daripada menghafal awal dulu? Ya tetep harus nderes
H.     Sebelum hafalan izin orangtua/guru? Tidak harus kok.
I.        Hafidz layak dihormati? Tidak perlu dihormati malah Allah yang bikin orang lain bisa menghormatinya dengan izin Allah.
SECARA UMUM YAKNI : SESUATU YANG BAIK ITU TIDAK PERLU MEMINTA IZIN. DAN INSYAALLAH SETIAP KEBAIKAN AKAN DIBERI KEMUDAHAN JIKA KITA BERSUNGGUH-SUNGGUH.
2.      AMALAN SECARA UMUM
A.     Sholat Jamaah
B.     Muraja’ah (mengulang hafalan yang telah disetorkan kepada hafidz qur’an)
C.     Istiqomah
D.     Shalat ditengah malam (bacaan suratnya adalah yang telah dihafalkan atau baru saja dihafalkan).
3.      AL-QUR’AN DAN PROBLEMATIKA KEHIDUPAN
Kuatkan tekad bulatkan niat. Man jadda wajada, innamal a’malu binniyati.
-         Kuatnya tekad
-         Jangan terlalu santai dalam hidup
-         Bangkit menggantikan kesuksesan orangtua bahkan lebih,. Skill  bagus, jangan ngandalkan warisan
-         Belajar jangan cabang-cabang pikirkan 1 hal.
Manusia akan menjadi mahal apabila memiliki 2, yakni : Ilmu dan mulya karena ilmu.
Intinya dalam problematika adalah :
-         Belajar sungguh-sungguh
-         Jangan pacaran
-         Sholat dijaga
-         Akhlaq dijaga
-         Jadilah orang pandai, jagalah akhlaq
-         Istiqomah dalam hal apapun untuk mencapai impian
-         Niat Tahfidzil Qur’an, resiko pasti ada, jadi tetap terus melangkah dalam menghafal al-qur’an
-         Target hafalan tergantung individu dengan pertimbangan waktu dan kemampuan masing-masing
 
 4.      BEBERAPA PERTANYAAN‼‼
·        Hafalan dari ponsel?
Boleh dari ponsel, kalau bisa mushaf madinah, ada suaranya agar bila malas bisa didengarkan
·        Hafidz ucapannya tidak enak?
Jangan dikaitkan dengan Al-Qur’an hafalannya, namun lebih karena watak dan ketidak inginan berubah
·        Yang dihafalkan harus diamalkan?
Semua wajib mengamalkan, meskipun sedikit-sedikit. Tidak harus yang dihafalkan harus diamalkan, dan juga setiap muslim baik yang menghafal maupun tidak menghafal wajib mengamalkannya.
·        Mengatur kondisi agar semangat naik terus?
Bertemanlah kepada orang yang menghafal al-qur’an, memilih teman tidak apa2. HP masukkan aplikasi penyemangat, artikel2 penyemangat atau tentang al-qur’an dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar